Wednesday, March 20, 2013

MANFAAT ANALISIS SWOT


Manfaat Analisa SWOT dalam Perencanaan Mutu

SWOT adalah sebuah singkatan dari, S yaitu STRENGHT  (Kekuatan), W ialah WEAKNESS  (kelemahan), O adalah OPPORTUNITY  (Kesempatan), dan T ialah THREAT  {ancaman}

Strengths (Kekuatan) .adalah segala hal yang dibutuhkan pada kondisi yang sifatnya internal agar supaya kegiatan-kegiatan organisasi berjalan maksimal.
Sedangkan Weaknesses (Kelemahan) adalah terdapatnya kekurangan pada kondisi internal, akibatnya kegiatan-kegiatan organisasi belum maksimal terlaksana.
Opportunities (Kesempatan) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang positif.
 Threatss (Ancaman) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang negatif.
Dari penjelasan di atas merupakan suatu instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bias dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu Analisis  ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena bisa jadi dua orang yang menganalisis sebuah organisasi akan memandang berbeda ke empat bagian tersebut. Hal ini diwajarkan, karena analisis SWOT adalah sebuah analisis yang akan memberikan output berupa arahan dan tidak memberikan solusi “ajaib” dalam sebuah permasalahan.
Analisis swot adalah diperhatikan oleh mereka. SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu, sebagai contoh, program kerja







Manfaat Analisa SWOT

Metode analisys SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yg paling dasar, yg berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yg berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi utk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan  dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman.Jika digunakan dgn benar, analisis SWOT akan membantu kita untuk melihat sisi-sisi yg terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Dari pembahasan diatas analisis SWOT merupakan instrumen yang ampuh dalam melakukan analisis strategi. Keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.
Dan bagaimana melakukan analisis SWOT  dalam perencanaan?
Langkah pertama dalam perencanaan hampir semua kegiatan usaha adalah untuk melakukan SWOT (Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman) analisis pada bisnis Anda. Anehnya, banyak Bisnis belum pernah dilakukan analisis SWOT . tetapi iklan Perencanaan waktu tahun adalah sebagai baik sebagai alasan apapun untuk mendapatkan fungsi bisnis penting dilakukan. Hari ini kami menyelidiki mengapa dan juga hows dari Analisis SWOT dalam konteks perencanaan iklan.

Mengapa Apakah saya Perlu Analisis SWOT untuk Perencanaan Iklan?
Untuk mulai membuat perencanaan strategi iklan Anda, Anda akan membutuhkan dua buah kunci informasi. Ini adalah:



Sebuah penilaian pasar.
Sebuah penilaian tentang bagaimana perusahaan Anda dan produk / jasa cocok ke pasar.
Hal ini berguna untuk berpikir tentang posisi bisnis Anda 'di pasar dalam hal apa aset Anda saat ini (Kekuatan), peluang apa yang ada untuk memanfaatkan aset tersebut (Peluang), kewajiban atau kelemahan Perusahaan Anda (Kelemahan),
dan cara bahwa orang lain mungkin mengeksploitasi kelemahan-kelemahan
(sadar atau tidak sadar), untuk membawa klien atau keuntungan atau reputasi dari bisnis Anda (Ancaman). Anda bisa menjawab dua pertanyaan di atas cara apapun yang Anda suka ... tetapi keuntungan dalam melakukan analisis SWOT adalah bahwa jalan baik-diinjak.
Bagaimana Melakukan Analisis SWOT
akhir jauh Anda harus mempertimbangkan fitur perusahaan Anda sendiri dan produk atau jasa yang Anda jual sebagai unit Anda ketika melakukan analisis SWOT untuk tujuan perencanaan iklan. Namun, dalam sebagian besar industri produk atau jasa akan membimbing strategi periklanan perencanaan lebih.Mulailah dengan menganalisis kekuatan perusahaan Anda dan 'produk dan kelemahan. Ini adalah faktor internal. Beberapa contoh kekuatan yang dapat berlaku untuk perusahaan Anda, atau mungkin membantu Anda mengidentifikasi kekuatan unik Anda, meliputi:
Anda fisik lokasi
Kualitas produk Anda
Para inovasi produk Anda
Anda kontrol kualitas prosedur


Spesialis keahlian
Beberapa contoh kelemahan yang mungkin relevan untuk strategi perencanaan iklan:
Kurangnya diferensiasi (atau USP) sehubungan dengan produk atau jasa
Miskin reputasi


Relatif kebaruan di pasar
Produk atau jasa dengan masalah kualitas

Jika Kekuatan dan Kelemahan Anda adalah faktor internal yang mempengaruhi bisnis Anda, Peluang dan Ancaman adalah faktor eksternal. Peluang daftar dapat mencakup hal-hal seperti:
Sebuah pesaing mengosongkan pasar
Pasar baru - baik platform baru, seperti internet, atau pasar ekspor baru, misalnya
Mengubah persepsi sosial (perhatikan bahwa ini dapat menjadi peluang atau ancaman ... kadang-kadang pergeseran yang sama dapat kedua hal ke perusahaan yang sama!)
Mengubah peraturan pemerintah (sekali lagi, mereka dapat ancaman atau peluang)







Beberapa contoh Ancaman yang dihadapi organisasi, produk atau layanan dapat menjadi:
Mengubah Teknologi yang outdate produk Anda

Baru pesaing
Sebuah pasar sangat harga-driven yang mendorong perang harga.
Ancaman dan Peluang Sebagian besar masuk ke salah satu dari enam faktor Alu - faktor Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Hukum dan Lingkungan. Memiliki pemahaman yang baik tentang produk Anda (dan perusahaan) Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman adalah langkah kunci pertama dalam merumuskan strategi perencanaan iklan.
KESIMPULAN
Analisis Swot adalah sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisis ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.
Analisis Swot sangat penting perannya dalam meningkatkan mutu pendidikan karena analisis dan gambaran yang diberikan merupakan tolok ukur dalam mengembangkan lembaga/satuan pendidikan lebih lanjut.Setelah analisis, perlu dirumuskan visi,misi, tujuan, dan program kerja yang lebih konkrit.

DAFTAR PUSTAKA
Akdon  2007.   Strategic  Management  For  Educational Management {manajemenStrategik  untuk Manajemen Pendidikan ). Bandung :  Alfabeta.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/05/. Diakses tanggal 31 maret 2010.


Monday, March 18, 2013

KONSEP DASAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN

KONSEP DASAR MUTU PELAYANAN
 KESEHATAN DAN KEBIDANAN

Mutu memiliki beberapa pengertian yang berbeda menurut para ahli. Phil Crosby,misalnya, menyatakan mutu berarti kesesuaian terhadap persyaratan ,seperti jam tahan air, sepatu tahan lama, dokter yang ahli,dll. Dokter yang mampu mendiagnosa dengan tepat penyakit pasiennya digolongkan sebagai dokter yang bermutu. Sementara Edward Deming ,menyatakan mutu berarti pemecahan masalah untuk mencapai penyempurnaan terus menerus seperti Kaizen di Toyota. Dalam hal ini berarti mutu berarti sesuatu yang kontinu, senantiasa ada perbaikan,tidak stagnan. K.Ishikawa, pencipta diagram tulang ikan, menyatakan mutu berarti kepuasan pelanggan,baik pelanggan internal maupun eksternal. Kepuasan pelanggan internal akan menyebabkan kepuasan pelanggan eksternal.
Ada 2 keuntungan yang dicapai dengan menghasilkan produk atau pelayanan bermutu. Pertama, Peningkatan Pasar (Market Gain). Mutu produk atau pelayanan yang meningkat akan membuat produk (baik barang maupun jasa) tersebut makin dikenal sehingga  permintaan pasar meningkat dan keuntungan perusahaan juga meningkat. Sebuah kitchen/wardrobe yang bagus desainnya sekaligus tahan lama akan makin banyak dikenal dan dicari orang. Demikian juga rumah sakit atau bank yang memberikan pelayanan yang baik kepada pasien atau nasabahnya akan makin didatangi orang yang membutuhkan jasanya.
Keuntungan kedua adalah Penghematan Biaya (Cost Saving). Mutu produk yang meningkat akan menurunkan biaya produksi atau service. Cacat  produk tentu akan mengakibatkan penggantian ulang (rework) yang membutuhkan tambahan biaya material, biaya tenaga kerja, listrik,dll, yang mengurangi keuntungan perusahaan.
Perkembangan Konsep Mutu
Ada 5 tahap perkembangan konsep mutu. Tahap pertama dikenal sebagai era Tanpa mutu. Masa ini dimulai sebelum abad ke-18 dimana produk yang dibuat tidak diperhatikan mutunya. Hal seperti ini mungkin terjadi karena pada saat itu belum ada persaingan (monopoli) Dalam era modern saat ini, praktik seperti ini masih bisa dijumpai. Pengadaan listrik misalnya, hingga saat ini masih dikuasai oleh PLN  sehingga masyarakat tidak bisa pindah meskipun pelayanan listriknya sering mati. Dahulu Telkom menjadi satu-satunya operator telepon sehingga masyarakat tidak bisa berpaling meskipun harganya mahal dan sulit untuk mendapatkan sambungan telepon ke rumah.
Kedua, era Inspeksi. Era ini mulai berlangsung sekitar tahun 1800-an, dimana pemilahan produk akhir dilakukan dengan cara melakukan inspeksi sebelum dilepas ke konsumen. Tanggung-jawab mutu produk diserahkan sepenuhnya ke departemen inspeksi (QC). Departemen QC akhirnya selalu jadi sasaran bila ada produk cacat yang lolos ke konsumen. Di sisi lain, biaya mutu menjadi membengkak karena produk seharusnya sudah bisa dicegah masuk ke proses berikutnya pada saat departemen terkait menemukan adanya cacat di bagiannya masing-masing sebelum diperiksa oleh petugas inspeksi.
Tahap ketiga, dikenal sebagai Statistical Quality Control Era (Pengendalian Mutu secara Statistik). Era ini dimulai tahun 1930 oleh Walter Shewart dari Bell Telephone Laboratories. Departemen Inspeksi dilengkapi dengan alat dan metode statistik untuk mendeteksi penyimpangan yang terjadi pada produk yang dihasilkan departemen produksi. Departemen Produksi menggunakan data tersebut untuk melakukan perbaikan terhadap sistem dan proses.
Tahap keempat, Quality Assurance Era. Era ini mulai berkembang tahun 1950-an. Konsep mutu meluas dari sebatas tahap produksi (hilir) ke tahap desain (hulu) dan berkoordinasi dengan departemen jasa (Maintenance,PPIC,Gudang,dll). Manajemen mulai terlibat dalam penentuan pemasok (supplier). Konsep biaya mutu mulai dikenal, bahwa aktivitas pencegahan akan mengurangi pengeluaran daripada upaya perbaikan cacat yang sudah terjadi. Desain yang salah misalnya akan mengakibatkan kesalahan produksi atau instalasi. Oleh sebab itu sangat ketelitian desain untuk mengurangi biaya. Contoh dari era ini adalah penggunaan ISO 9000 versi 1994.
Tahap kelima, dikenal sebagai Strategic Quality Management /Total Quality Management. Dalam era ini keterlibatan manajemen puncak sangat besar dalam menjadikan kualitas sebagai modal untuk menempatkan perusahaan siap bersaing dengan kompetitor. Sistem ini didefenisikan sebagai sistem manajemen strategis dan integratif yang melibatkan  semua manajer dan karyawan serta menggunakan metode-metode kualitatif dan kuantitatif untuk memperbaiki proses-proses organisasi secara berkesinambungan agar dapat memenuhi dan melampaui harapan pelanggan. Contoh era ini adalah penggunaan Sistem manajemen Mutu ISO 9000 versi 2000 dan 2008.
Dari paparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa mutu memiliki makna beragam namun pada intinya adalah bagaimana menghasilkan produk atau jasa yang bisa melayani kebutuhan pelanggan bahkan melampaui harapan mereka. Dari sisi perusahaan, keunggulan mutu produk akan memberikan keuntungan berupa peningkatan jumlah pelanggan dan penurunan biaya yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Pengenalan tahap-tahap perkembangan konsep mutu akan menyadarkan kita posisi konsep mutu yang kita terapkan saat ini di perusahaan atau organisasi kita dan menyesuaikan dengan konsep yang terbaru. Dengan demikian kita akan selalu siap memberikan mutu yang terbaik untuk keuntungan pelanggan dan perusahaan kita sendiri.
Referensi :

Suardi,Rudy, Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 : 2000 :Penerapannya untuk Mencapai TQM, Jakarta,Penerbit PPM,2001